Selasa, 16 Oktober 2012

0


Bukan salah fitrah ini
Karna fitrah itu suci
Hanya saja sorotmu terlalu tajam
Tak mampu sedikit biru

Bukan sekali
Tapi mampu membuat lubang dibatihinku

Hujanmu mampu menggelitik jalan raya
Hingga becek
Dan meninggalkan noda

Kini,
Aku tak mau hujan itu lagi
Jika sekejap
Dan hanya meninggalkan noda
Dijiwaku

0


Sebelum aku mencintaimu

Sebelum aku mencintaimu
Aku ceritakan semua pada Nya
Aku langkahkan kaki untuk mengnalkan mu
yang diam, masuk dalam nadiku
yang aku pun tau, sebenarnya Dia sudah tau,
bahkan saat aku belum mendengarmu

aku kembali pada bangku taman yang aku tinggalkan seminggu lalu
menatap
masih berguguran
bunga bunga oranye
menyilaukan

sebelum aku  mencintainmu,
aku hayati aliran darah yang berhembus
aku dengar nafas yang mengalir
tenang
dan sesekali mengeluarkan lava

sebelum aku  mencintaimu
aku jaga fitrah ini
aku pelihara satu hati ini
untuk yang ku ikuti rukunya
untuk yang ku temani sujud malamnya
untuk yang namaku ada dalam doanya

Kamis, 14 Juni 2012

Ku saksikan

0


Malam itu
Kusaksikan nafasmu berat
Gelap itu
Kusaksikan tanganmu hangat dibathinku
Sunyi itu
Ku menatap doa-doamu untukku

Kini,
Cukup untukku
Hanya mematung berdua
Cukup untukku
Mendengar raut mimpimu
Apalagi
Tersenyum,
Lebih dari cukup
Terlebih tertawa
Lebih dari cukup
Dan sungguh
Mendekap jemarimu
Lebih dari segalanya

Tak perlu kau katakan lagi cintamu padaku
Karna telah ku saksikan malam itu
Ibu...

Jumat, 25 Mei 2012

Tentang mu

2


Ini bukan tentang ku
Bukan tentang kita
Bukan tentang kami
Bukan tentang mereka
Tapi tentang mu

Yang membuat istana di nadiku
Beragam teori sudah ku jadikan api untuk membakar istana itu
Sampai nadi ini pun hangus

Kau bahkan membuat balai-balai kecil di sekujur syarafku
Menyumbat pernafasan
Mengoyak isi tengkorak
Membutakan telinga

Sekali lagi ini bukan tentang ku
Bukan tentang kita
Bukan tentang kami
Bukan tentang mereka
Tapi tentang mu

Yang membunuhku perlahan

Minggu, 18 Maret 2012

Rencana Mu

0


Terkadang aku tak mengerti apa mau Mu Tuhan
Terkadang aku juga benci karena Kau mambiarkan aku dalam kembimbangan untuk memilih
Tapi selalu, aku tercengang oleh apa yang aku dapat dari semuanya
Dari rencanamu,
Yang aku tak pernah mengerti
Ya, detik ini aku tak mungkin ada disini
Jika Kau tidak meridhoinya

Terimakasih atas skenario yang telah Kau buat untuk episode-episode kehidupan ku.
Kau adalah sutradara yang Maha Tau tenteng kelebihan dan kekurangan aktor serta aktris dalam Maha Karya Mu

Dan izinkan aku untuk terus belajar untuk menjadi aktris yang lebih baik..

-Rencana kita mungkin indah, tapi jauh lebih indah rencana Tuhan untuk kita-


Kamis, 15 Maret 2012

Kebahagiaan mu

0


Aneh
Rasa yang tidak pernah tertulis
Tak dapat terungkap

Aku ada dalam antrian itu
Antrian kebahagiaan mu
Bukan kebahagiaan ku

Dulu mungkin, iya
Ketika wajahmu adalah matahariku
Yang ketika kutatap,
Membentuk siluet-siluet oranye
Semangatku
Juga membentuk butir-butir biru
Menenangkan

Ya, ini denotasi
Kenyataan yang sebenarnya
Bahwa aku lemah
Sangat lemah

Bahkan
Tak mampu bercerita
Pada siapapun
Kecuali Dia
Dan kertas ini

Puisi Sederhana

0

inilah puisi sederhana yg tak bermakna
terlalu sederhana untuk jadi rahasia
selembar coret dari aku yang kerdil
sepatah nurani yang jujur
hanya Kau yg tau..
ruang terdalam dalam hati
yang penuh harap akan kasih Mu
hnya pada Mu aku bersimpuh
meminta akan cinta suci Mu
aku hanya hamba Mu yg lemah
yg bermunajat dg puisi sederhana.

Aku akan Datang

1

jalanan itu masih basah
oleh bias-bias iblis
pakaian ku masih robek
terkoyak
oleh gonggongan anjing-anjing liar
tubuhku rusak
remuk

tapi Kau masih berharap
menunggu
aku datang pada Mu
Kau buka lebar
terlalu lebar untuk sekedar 'aku'

Illahi..
nafasku masih ada
dan akan Kau hisab nanti

darah ini penuh selang hitam
dan setan tertawa
lepas

Illahi..
kafanku terbentang dimuka
dengan mata-mata tajam yg membunuhku
perlahan

hahh..
denting itu belum terhenti
genggam aku Ya Rabb
aku akan datang.

Tersenyum Kemarin

0


Tenanglah
Aku baik-baik saja
Aku tersenyum
Untukmu

Kurasa, itu cukup mewakili
Tentang harap
Yang kini melebur, dengan tawa
Sampai gigi mu terlihat
Kemarin.

Kemarin juga,
Aku mencoba untuk tulus
Tapi mungkin,
Aku terlajur lama berteman
Bukan dengan manusia sepertimu

Dan hari ini
Hari ini.
Bukan kemarin
Ataupun besok

Aku juga tersenyum
Tapi tak setulus sebelumya