Selasa, 14 Oktober 2014

Sepertia Ia Mencintaimu

1

Untuk mu, wahai Ibunda suamiku. Detik ini, kau adalah Ibuku. Orang tuaku. Bu, terimakasih telah mengandung, melahirkan, dan menyapihnya, Terimakasih telah mendidik, membimbing, mengurus, dan menyekolahkan. Terimakasih atas waktu yang kau relakan untuk anakmu. Terimakasih atas cinta dan kasihmu.

Bu, anakmu saat ini terlah bertambah berat pundaknya. Makin banyak amanahnya. Ia sekarang menjadi pemimpin. Menjadi kepala untuk keluarga yang kami akan bina. Ia akan bertanggung jawab terhadapku. Terhadap anak-anak kami.


Bu, doakan aku agar menjadi istrinya yang baik. Dan menjadi ibu yang baik untuk cucu-cucu mu. Doakan ia selalu, semoga ia bisa menjadi teladan untuk ku dan anak-anak kami. Semoga ia bisa  menafkahi hanya dengan harta yang halal. Dan semoga ia dapat mempertanggung jawabkan apa-apa yang ia pimpin dengan baik di hadapanNya.


Aku mencintaimu, seperti ia mencintaimu. 


7/9/14

Detik Ini Aku Mencintaimu

1

Ini bukan tetang hidup satu atau dua hari. Ini tentang seluruh sisa hidupku, lahir dan bathin. Tentang seorang yang kupilih dengan namaNya. Yang akan menjadi pemimpin yang ku ikuti langkahnya. Yang akan menjadi ayah dari anak-anakku. Yang hadirnya, mengantarkan kami ke syurga.

Aku memilihmu bukan karena materi. Karena aku tau, kamu tak memiliki. Aku memilih mu bukan karena wajah, karena masih ada yang lebih baik darimu. Tapi aku memilihmu karenaNya. Insya Allah karenaNya. Bahkan kalau pun bukan kamu yang disampingku saat ini, aku juga akan memilih karenaNya.

Kamu bukan sosok yang sempurna dimataku, akupun terlalu banyak kekurangan. tapi bukan itu yang terpenting. Yang terpenting adalah bagimana kita ridho menerima, dan terus berikhtiar untuk saling melengkapi. Karena saat ini kamu adalah pakaian bagiku, dan aku adalah pakaian bagimu.

Maaf, aku tidak bisa menempatkan mu dihati ini terlalu dalam. Biar Rabb ku, tempat ku kembali, yang paling Agung kutempatkan dalam diri ini. Aku akan mencintai mu sekedarnya saja. Aku akan taat padamu, selama kamu taat padaNya.

Kita sedang berjamaah, untuk mendapat pahala lebih dariNya. Untuk itu, untuk imam yang tak sempurna, aku  mohon kelapangan mu, untuk kuingati ketika kau terlupa. Dan mohon perbaiku kesalahanku dengan cara yang santun.

Detik yang kumulai saat ini akan terus kuluruskan, semata untuk ridhoNya. Perkataanku, perasaanku, akhlakku terhadapmu, semata hanya  inggin Rabb ku ridha terhadapku. Dan aku bisa termasuk wanita yang dikatakan oleh kekasihNya untuk masuk kedalam syurga lewat pintu manapun yang aku inginkan.

Semoga Allah menghimpun kita dengan kasih sayangNya. Mengalirkan keberkahan dan menghadirkan sakinah dalam hati kita.

Yang kini dan selamanya mencintai mu karenaNya,

Lilis Istiqomah

7/9/14