Minggu, 18 Maret 2012

Rencana Mu

0


Terkadang aku tak mengerti apa mau Mu Tuhan
Terkadang aku juga benci karena Kau mambiarkan aku dalam kembimbangan untuk memilih
Tapi selalu, aku tercengang oleh apa yang aku dapat dari semuanya
Dari rencanamu,
Yang aku tak pernah mengerti
Ya, detik ini aku tak mungkin ada disini
Jika Kau tidak meridhoinya

Terimakasih atas skenario yang telah Kau buat untuk episode-episode kehidupan ku.
Kau adalah sutradara yang Maha Tau tenteng kelebihan dan kekurangan aktor serta aktris dalam Maha Karya Mu

Dan izinkan aku untuk terus belajar untuk menjadi aktris yang lebih baik..

-Rencana kita mungkin indah, tapi jauh lebih indah rencana Tuhan untuk kita-


Kamis, 15 Maret 2012

Kebahagiaan mu

0


Aneh
Rasa yang tidak pernah tertulis
Tak dapat terungkap

Aku ada dalam antrian itu
Antrian kebahagiaan mu
Bukan kebahagiaan ku

Dulu mungkin, iya
Ketika wajahmu adalah matahariku
Yang ketika kutatap,
Membentuk siluet-siluet oranye
Semangatku
Juga membentuk butir-butir biru
Menenangkan

Ya, ini denotasi
Kenyataan yang sebenarnya
Bahwa aku lemah
Sangat lemah

Bahkan
Tak mampu bercerita
Pada siapapun
Kecuali Dia
Dan kertas ini

Puisi Sederhana

0

inilah puisi sederhana yg tak bermakna
terlalu sederhana untuk jadi rahasia
selembar coret dari aku yang kerdil
sepatah nurani yang jujur
hanya Kau yg tau..
ruang terdalam dalam hati
yang penuh harap akan kasih Mu
hnya pada Mu aku bersimpuh
meminta akan cinta suci Mu
aku hanya hamba Mu yg lemah
yg bermunajat dg puisi sederhana.

Aku akan Datang

1

jalanan itu masih basah
oleh bias-bias iblis
pakaian ku masih robek
terkoyak
oleh gonggongan anjing-anjing liar
tubuhku rusak
remuk

tapi Kau masih berharap
menunggu
aku datang pada Mu
Kau buka lebar
terlalu lebar untuk sekedar 'aku'

Illahi..
nafasku masih ada
dan akan Kau hisab nanti

darah ini penuh selang hitam
dan setan tertawa
lepas

Illahi..
kafanku terbentang dimuka
dengan mata-mata tajam yg membunuhku
perlahan

hahh..
denting itu belum terhenti
genggam aku Ya Rabb
aku akan datang.

Tersenyum Kemarin

0


Tenanglah
Aku baik-baik saja
Aku tersenyum
Untukmu

Kurasa, itu cukup mewakili
Tentang harap
Yang kini melebur, dengan tawa
Sampai gigi mu terlihat
Kemarin.

Kemarin juga,
Aku mencoba untuk tulus
Tapi mungkin,
Aku terlajur lama berteman
Bukan dengan manusia sepertimu

Dan hari ini
Hari ini.
Bukan kemarin
Ataupun besok

Aku juga tersenyum
Tapi tak setulus sebelumya