Dibeberapa menit aku diam. Sering. Menatap lekat bening itu. Tetiba tercium suara sang guru kala lalu.
"Saat ia ada, rasanya kaya" Sambil menyentuh dadanya.
Ya. Benar. Kaya sekali. Bahkan rela ku tinggalkan semua, demi bersamanya.
Minggu, 01 Oktober 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar