Selasa, 28 November 2017

Hatiku Mengingat

0

No bodies perfect, kata banyak orang. Ya, akupun setuju. Salah satu yang bisa dijadikan pengingat untuk menghargai setiap ikhtiar baik, meski tak sempurna.

Adalah Bapak, yang sama seperti kebanyakan orang. Sayang dengan anaknya, sama seperti ayah lain yang juga sayang dengan anaknya sendiri. Namun setiap insan, pasti punya cerita. Cerita bahagia, haru, seru, bahkan sedih. Cerita yang bisa membekas, bahkan sampai berpuluh tahun.

Kami tidak punya motor saat itu, saat sudah banyak motor dipunya orang. Aku yang sampai duduk di kelas 6 SD selalu diantar dan dijemput dengan sepeda. Ibuku yang saat itu masih kerja, juga diantar dan dijemput dengan sepeda. Kuat ia mengayuh meski ditanjakan tinggi. Demi kami.

Ingatku dulu, saat mengukuti pelajaran tambahan saat kelas 6 SD, ia datang kesekolah untuk membawakan air minum. Saat itu teman-temanku menatap dan berujar "Bapak kamu baik, sampai kesekolah bawain kamu minum". Hatiku mengingat, sampai saat ini.

Sore itu, hujan lebat sekali. Selepas turun dari angkutan umum, aku berjalan dengan payung mungilku. Ternyata ia menjemput dengan berjalan. Membawa payung untukku. Padahal cukup jauh jarak antara rumah dan tempat turun dari angkutan umum. Ia menyebrang dan kami jalan berdua dalam hujan. Hatiku mengingat, sampai saat ini.

Kami sudah punya motor, motor bekas yang dibeli cash dari uang yang ditabung sedikit demi sedikit. Hujan deras juga saat itu. Ia menjemputku didepan gang. Ditengah perjalanan motornya mogok. Maklum, motor bekas. Lama ia membetulkan dipinggir jalan. Karena tak juga hidup, kami berdua mendorong motor itu, berdua, juga dalam lebatnya hujan. Hatiku mengingat, sampai saat ini.

Pak, aku ingat. Saat kepasar dengan sepeda karena aku minta jam baru. Saat kita kembali lagi rumah padahal sudah mengantri lama dipuskesmas, hanya karena aku takut cabut gigi. Saat Bapak bantu membuat puisi untuk tugas sekolah. Dan saat saat lainnya.

Semua anak sayang dengan Ayahnya. Pun aku. Meski bertemu pun, ah tak bisa seperti dulu. Semoga sapaan lewat doaku sampai. Semoga kebaikanmu terbalas. Semoga Bapak selalu dijaga.

No bodies perfect. Tapi bagiku, Bapak tetap terbaik.

0 komentar:

Posting Komentar