Minggu, 12 November 2017

One Day One Shiroh

0

"umi, celana aku yg ada list merahnya mana?"

"sarung aku yang warna hijau mana yang?"

"Mi, jangan lupa sekalian beliin bon cabe"

"tisu abis gaa? mau sekalian dibeli nih"

Pernah gak mak ngerasa komunikasi sama doi sekarang gitu gitu aja. Ya, cuma sekitaran nyari celana, nitip bon cabe, ngabarin pulang telat, andebra endebre. Padahal yah waktu awal nikah udah ngerancang bakal ngadain diskusi ini itu. hahhaa *itumah akuh 😆

Jadi waktu kemarin tetiba pak suami ngebahas palang pintu. Ealah apaan maksutnya? Ternyata ada kisahnya. Kisah Nabi Ismail. Gimana sih ceritanya? Ini aku ambil dari muslimah.or.id ya..
------------
Pada suatu ketika, Nabi Ibrahim datang ke Mekkah untuk mengunjungi anaknya, yaitu Nabi Isma’il. Akan tetapi, Nabi Isma’il saat itu sedang tidak berada di rumah. Ia sedang pergi berburu. Nabi Ibrahim menemui istri Nabi Isma’il dan bertanya ke mana suaminya dan apa pekerjaannya.

Maka istri Nabi Isma’il menceritakan bahwa suaminya pergi berburu dan kehidupan mereka sangat sulit. Maka Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Apabila suamimu datang, sampaikan salam dariku dan katakan agar ia mengganti palang pintu rumahnya.”

Kemudian Nabi Ibrahim segera pulang. Tatkala Nabi Isma’il telah datang, ia seakan merasakan sesuatu, maka ia bertanya kepada istrinya.

Istrinya lalu bercerita, “Tadi ada seorang tua datang yang sifatnya demikian (ia menyebutkan sifat-sifat Nabi Ibrahim). Ia bertanya tentang engkau dan aku kabarkan kepadanya. Dia juga bertanya tentang kehidupan kita dan aku kabarkan bahwa sesungguhnya kita dalam kesulitan. Dia menitip salam untukmu dan mengatakan agar engkau mengganti palang pintu rumahmu.”

Maka Nabi Isma’il pun berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkaulah yang dimaksud dengan palang pintu itu. Kembalilah engkau kepada orang tuamu (Nabi Isma’il menceraikan istrinya, ed.)!”

Kemudian Nabi Isma’il menikah lagi dengan wanita lain. Setelah itu, Nabi Ibrahim datang lagi pada waktu yan lain, dan Nabi Isma’il juga kebetulan sedang pergi berburu. Maka Nabi Ibrahim menemui istri Nabi Isma’il dan bertanya tentang Nabi Isma’il. Maka istrinya bersyukur kepada Allah dan juga menceritakannya.

Kemudian Nabi Ibrahim menanyakan tentang kehidupan mereka. Istri Nabi isma’il menceritakan bahwa kehidupan mereka penuh dengan nikmat dan kebaikan. Istri Nabi isma’il tersebut adalah seorang wanita yang baik, yang bersyukur kepada Allah dan juga kepada suaminya. Kemudian Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Jika suamimu datang, sampaikanlah salam kepadanya dan katakan kepadanya agar ia mengokohkan palang pintu rumahnya.”

Setelah itu, Nabi Ibrahim pun segera pulang.

Maka tatkala Nabi Isma’il pulang, ia bertanya kepada istrinya, “Apakah tadi ada yang mengunjungimu?

Istrinya menjawab, “Tadi datang kepadaku seorang tua yang keadaannya demikian….”

Nabi Isma’il bertanya, “Apakah ada sesuatu yang ia katakan kepadamu?”

Istrinya menjawab, “Dia bertanya kepadaku tentang dirimu, dan aku pun menceritakannya. Dan ia bertanya pula tentang kehidupan kita, maka aku sampaikan bahwa kita berada dalam kenikmatan, dan aku mengucapkan syukur memuji Allah.”

Nabi Isma’il bertanya lagi, “Kemudian apalagi yang ia katakan?”

Istrinya menjawab, “Ia menitipkan salam untukmu dan memerintahkannmu untuk mengokohkan palang pintu rumahmu.”

Nabi Isma’il lantas berkata, “Dia adalah ayahku, dan engkau adalah palang pintu itu. Ia memerintahkan agar aku tetap mempertahankanmu (sebagai istri).”
----------
Nah begitu ceritanya. Setelah ngomongin palang pintu (*eh maksutnya kisah Nabi tadi) aku jadi kepikiran buat bikin diskusi one day one shiroh. Ya kisah yang sederhana aja. Buat diambil pelajarannya. Jadi, komunikasi bersama pasangan gak seputaran nyari celana, baju atau sarung lagi 😆

Tinggal prakteknya mak! Semoga one day one shirohnya bisa disharing juga ya.. hihi.. doakeun emak ✌

#hari8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

0 komentar:

Posting Komentar