Minggu, 23 September 2018

Fitrah Seksualitas dan Toilet Training

1

Ilmu baru yang aku dapat dari Kelompok 3 dikelas Bunda Sayang kemarin yaitu tentang Toilet training dalam fitrah seksualitas. Sebelumnya, kelompok 3 membahas lebih khusus di rentang usia 3-6 tahun yang mana pada rentang usia ini anak memulai belajar mandiri, melindungi dirinya sendiri dan mengembangkan keterampilan untuk bersiap memasuki fase sekolah nantinya.

Pada anak dengan rentang usia 3-6 tahun, alam pikiran sadar dan bawah sadar masih terkoneksi, sehingga apa-apa yang terekam oleh anak di usia ini, akan mudah tertanam di alam bawah sadarnya dan menjadi kebiasaan yang akan mereka bawa sampai dewasa. Maka ini menjadi peluang bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai dasar yang baik pada anak termasuk tentunya soal seksualitas.  Tanamkan nilai-nilai awal fitrah sesualitas dengan bermain dengan dilengkapi alat peraga. Di usia ini, anak harus sudah bisa memastikan identitas seksual dirinya, apakah dia laki2 atau perempuan.

Sehubungan dengan tumbuh kembang anak usia 3-6 tahun, ada beberapa hal untuk menumbuhkan fitrah baik seksualitasnya. Salah satunya adalah toilet training.

Dilihat dari segi agama :

Toilet training dalam Islam adalah usaha untuk melatih anak agar
mampu mengontrol buang air besar dan kecil secara benar sesuai perspektif Islam.
Kegagalan toilet training dalam Islam akan berdampak pada anak secara jasmani dan
rohani, secara jasmani anak dalam keadaan najis dan secara rohani anak dalam
beribadah tidak sah.

Dari Ibnu Abbas ia berkata : Nabi SAW pernah melewati salah satu sudut kota Madinah atau Mekah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang diazab di dalam kubur.

Kemudian Nabi SAW bersabda : Mereka berdua disiksa. Mereka menganggap bahwa itu bukan perkara besar.

Orang yang pertama disiksa (karena) tidak menutupi diri ketika kencing.
Adapun orang yang kedua disiksa karena suka mengadu domba.
(HR. Bukhari Muslim)

Sangat penting mengajarkan toilet training kepada anak di usia dini, karena berhubungan dengan aurat sekaligus mengajarkan anak mengenai najis.

Dari segi perkembangan anak :

1. anak mengenali kemaluannya
Dalam rentang usia ini, mereka sudah mulai menyadari jenis kelamin mereka. Mereka sudah belajar mengenali bagian tubuhnya. Selain itu, mereka juga mulai penasaran dengan tubuh orang lain. Pada usia ini, ada yang dikenal sebagai fase phalic (phallic phase), di fase ini anak akan sering terlihat memegang kelaminnya, tetapi ini dilakukan tanpa orientasi seksual dalam pikiran anak.

2. anak sadar akan hal yang pribadi terkait seksualitas.
Bahwa bak & bab harus ditempat yang tertutup, bahwa hanya anak yang boleh melihat kemaluannya

3. anak mengetahui cara membersihkan kemaluannya
Diajarkan cara membasuh kemaluan sesuai dengan jenis kelaminnya.

Manfaat

Melatih anak sikap hati-hati, mandiri, mencintai kebersihan, mampu menguasai diri, disiplin, dan sikap moral yang memperhatikan tentang etika sopan santun dalam melakukan hajat. Selain itu, dengan mengajarkan toilet training yang tepat dan cara membersihkan yang baik maka akan lebih terjaga kesehatan reproduksi nya, terutama untuk perempuan dari ancaman kanker serviks.

1 komentar: